Selasa, 21 Februari 2012
Standar akuntansi
Supaya laporan keuangan dapat dibaca oleh para pemakainya maka harus disusun berdasarkan standar akuntansi yang ada yaitu SAK (Standar Akuntansi Keuangan)
Pengertian Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan: merupakan ringkasan dari proses
pencatatan transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan (satu tahun kalender). Agar Pembaca Laporan Keuangan dapat memperoleh gambaran yang jelas maka Laporan Keuangan disusun berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku umum, sehingga tujuan laporan keuangan dapat tercapai
Bentuk laporan akuntansi
Bentuk laporan akuntansi :
Laporan Neraca: Bentu T dan bentuk Laporan. Sedangkan Laporan Rugi Laba: Multiple step dan single step
Laporan Neraca: Bentu T dan bentuk Laporan. Sedangkan Laporan Rugi Laba: Multiple step dan single step
Karakteristik kualitatif laporan keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat
karakteristik kualitatif pokok yaitu :
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Daya Uji
4. Netral
5. Tepat Waktu
6. Daya banding
7. Lengkap
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Daya Uji
4. Netral
5. Tepat Waktu
6. Daya banding
7. Lengkap
Manfaat Laporan Keuangan
Pada dasarnya laporan keuangan mempunyai 2 manfaat yaitu manfaat ke dalam (intern) management dan manfaat ke luar (extern management). Manfaat ke dalam tentunya bermanfaat untuk management itu sendiri. sedangkan manfaat laporaan keuangan yang extern misalnya bermanfaat bagi masyarakat, pemerintah dan pengguna lainnya yang berasal dari luar management.
Jenis Laporan Keuangan
Jenis Laporan Keuangan ada 4 yaitu
1. Neraca
2. Laporan Rugi Laba
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas.
Jenis Laporan Keuangan di atas dapat dikatakan sebagai Laporan untuk tujuan umum
1. Neraca
2. Laporan Rugi Laba
3. Laporan Perubahan Modal
4. Laporan Arus Kas.
Jenis Laporan Keuangan di atas dapat dikatakan sebagai Laporan untuk tujuan umum
Kamis, 19 Januari 2012
sasirangan
Kain sasirangan yang merupakan kerajinan khas daerah Kalimantan Selatan
(Kalsel) menurut para tetua masyarakat setempat, dulunya digunakan
sebagai ikat kepala (laung), juga sebagai sabuk dipakai kaum lelaki
serta sebagai selendang, kerudung, atau udat (kemben) oleh kaum wanita.
Kain ini juga sebagai pakaian adat dipakai pada upacara-upacara adat,
bahkan Kain sasirangan digunakan pada pengobatan orang sakit.
sasirangan
Untuk membuat warna yang dikehendaki,
maka zat warna naphtol harus ditimbulkan/dipeksasi dengan garamnya.
Untuk melarutkan garamnya, diambil sesuai dengan keperluan kemudian
ditambahkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk kuat-kuat
sehingga zat melarut semua dan didapatkan larutan yang bening.
Banyaknya larutan disesuaikan dengan keperluan. Kedua larutan yaitu
naphtol dan garam sudah dapat dipergunakan untuk mewarnai kain sasirangan, yaitu dengan cara pertama-tama mengoleskan/menyapukan zat
warna naphtol pada kain yang telah disirang yang kemudian disapukan
lagi/dioleskan larutan garamnya sehingga akan timbul warna pada kain
sasirangan yang sudah diolesi sesuai dengan warna yang diinginkan.
Setelah seluruh kain diberi warna, kain dicuci bersih-bersih sampai air
cucian tidak berwarna lagi.
Kain yang sudah bersih, kemudian
dilepaskan jahitannya sehingga terlihat motif-motif bekas jahitan
diantara warna-warna yang ada pada kain tersebut. Sampai disini proses
pembuatan kain sasirangan, telah selesai dan dijemur salanjutnya
diseterika dan siap untuk dipasarkan.
Langganan:
Postingan (Atom)